REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Prancis telah melakukan kontak tak langsung dengan pemimpin Libya Muamar Gaddafi, kata Kementerian Luar Negeri di Paris, Senin (11/7), tapi membantah laporan Paris telah memulai perundingan langsung dengan Tripoli. Paris adalah anggota utama pemboman koalisi internasional pimpinan NATO dan pendukung kelompok pemberontak Dewan Peralihan Nasional (NTC), yang berusaha menggulingkan Gaddafi dari kekuasaan.
"Prancis sejak dulu selalu menyatakan negara ini mengingini penyelesaian politik. Tak ada perundingan langsung antara Prancis dan rejim Gaddafi, tapi kami menyampaikan pesan kepadanya melalui penghubung di NTC dan sekutu kami," kata juru bicara kementerian itu Bernard Valero, sebagaimana dilaporkan AFP.
"Pesan ini sederhana dan tanpa ketaksaan (ambiguity): setiap penyelesaian politik harus dimulai dengan penarikan Gaddafi dari kekuasaan dan ditinggalkannya peran politik," katanya.
Prancis bereaksi setelah putra Gaddafi, Saif Al-Islam, sebagaimana dikutip oleh satu harian Al-Jazair, menggembar-gemborkan rejim ayahnya "mengadakan perundingan nyata dengan Prancis dan tanpa pemberontak".