REPUBLIKA.CO.ID, Dinas intel Amerika Serikat atau CIA mengumpulkan DNA Usamah bin Ladin bersama keluarganya untuk membuktikan Usamah berada di Abbottabad, Pakistan. CIA melakukan hal tersebut dengan menggunakan vaksinasi.
Demikian petinggi Pakistan kepada koran The New York Times dan The Guardian, Selasa (12/7). Operasi vaksinasi ini dilakukan dibawah pimpinan seorang dokter Pakistan yang dikabarkan direkrut CIA.
Saat ini, dokter tersebut ditahan. Operasi vaksinasi ini gagal karena tidak menyakinkan, sebab dilakukan di bilangan elit yang tidak membutuhkan vaksinasi gratis.
Sebelumnya, Amerika Serikat menggunakan tes DNA dan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasikan Usamah bin Ladin setelah ia dibunuh oleh pasukan khusus AS. Hasilnya adalah tes DNA-nya cocok.
CIA mengambil multi-sampel DNA dari anggota keluarga Usama bin Ladin untuk membandingkan dengan jasad mantan pemimpin Alqaidah tersebut. Demikian menurut dokumen pengadilan di New York.
Usamah bin Ladin tewas ditembak dalam serangan di kompleks perumahan di Pakistan pada awal Mei lalu. Asisten deputi ofisial kontra-terorisme AS, Jaksa Jenderal George Toscas, mengonfirmasikan kebenaran hasil tes DNA tersebut.
"Tes DNA menegaskan bahwa sampel genetik cocok dengan profil DNA Usamah bin Ladin,'' katanya. ''Kemungkinan identifikasi yang salah adalah sekitar satu banding 11,8 pangkat 15.''