Kamis 14 Jul 2011 13:27 WIB

Rezim Libya: Bila Pemberontak Masuki Ibukota, Kami Hantam dengan Rudal

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rezim Libya mengancam untuk menyerang pemberontak dengan rudal dari permukaan-ke-permukaan jika mereka berhasil menguasai Tripoli. Ancaman Libya disampaikan utusan Rusia untuk Afrika dalam sebuah wawancara dengan harian Rusia Izvestia.

"Perdana menteri Libya di Tripoli mengatakan kepada saya:" Jika para pemberontak menduduki ibu kota, kami akan menutupinya dengan rudal dan meledakkannya," kata Mikhail Margelov. "Saya percaya bahwa rezim Gaddafi tidak memiliki rencana bunuh diri."

Margelov juga menyatakan keraguan atas laporan intelijen AS yang mengatakan pasukan pro-Gaddafi kehabisan senjata. "Gaddafi belum menggunakan satupun rudal permukaan-ke-permukaan, sementara ia memiliki lebih dari cukup untuk mereka," kata utusan itu.

"Hal ini menimbulkan keraguan, bahwa rezim [Gaddafi] kehabisan senjata." ujarnya. "Secara teoritis," katanya, "Gaddafi mungkin memiliki cadangan jangka pendek amunisi dan tank-tank, tetapi ia memiliki rudal dan bahan peledak cukup banyak."

Pertempuran sengit antara pendukung dan penentang Gaddafi telah berkecamuk di Libya sejak pertengahan Februari.

Sebuah operasi militer internasional yang dimotori Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terhadap Gaddafi dimulai sejak 19 Maret, setelah resolusi PBB memberi kewenangan kepada negara-negara "untuk mengambil semua langkah yang diperlukan" guna membantu melindungi warga sipil Libya dari serangan pasukan Gaddafi, dan telah diperpanjang sampai akhir September.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev telah mengirim utusannya, Margelov ke negara Afrika Utara itu untuk membahas jalan keluar dari krisis dengan kedua pihak, Gaddafi dan wakil-wakil dari pemberontak Dewan Nasional Transisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement