Kamis 14 Jul 2011 23:02 WIB

Kuburan Massal Ditemukan di Sudan?

Red: cr01
Tiga lokasi yang diduga kuburan massal berdasarkan pencitraan satelit.
Foto: mail.com
Tiga lokasi yang diduga kuburan massal berdasarkan pencitraan satelit.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM – Gambar satelit menunjukkan adanya kuburan massal menyusul pertempuran baru-baru ini di Sudan. Demikian diungkapkan kelompok aktivis Proyek Satelit Sentinel (SSP), yang didirikan oleh bintang Hollywood, George Clooney.

Menurut SSP, pembantaian itu diperkirakan berlangsung di kota Kadugli, di Kordofan Selatan. Pertempuran bulan lalu berlangsung antara pemberontak dari pegunungan Nuba dan tentara Sudan.

Kordofan selatan berbatasan dengan Sudan Selatan yang pekan lalu menjadi negara merdeka. Sekitar 70.000 orang melarikan dari akibat pertempuran di sana. Seorang juru bicara militer Sudan menyanggah tuduhan bahwa ada warga sipil yang terbunuh.

SSP mengatakan gambar-gabar satelit itu konsisten dengan tuduhan bahwa tentara Sudan dan milisi dukungan pemerintah mencari sasaran warga sipil. Laporan PBB baru-baru ini menyebutkan pemboman dan pertempuran berlanjut di Kordofan Selatan walaupun ada perjanjian damai.

Wartawan BBC, James Copnall, di ibukota Sudan, Khartoum, melaporkan sangat sulit untuk mendapat informasi akurat, karena wartawan dan diplomat asing dilarang memasuki kawasan itu dan gerakan anggota PBB juga dibatasi. "Gambar-gambar dari Proyek Sentinel menunjukkan tiga kuburan massal," kata Copnall, Kamis (14/7).

Presiden Amerika Barack Obama telah menyatakan keprihatinan atas laporan serangan di Kordofan Selatan yang dilaporkan berdasarkan etnik. Khartoum menyanggah tuduhan itu dan mengatakan pertempuran itu merupakah perang sah sebagai pertahanan melawan pemberontak.

Sebagian besar penduduk di kawasan pegunungan Nuba berperang melawan pemberontak di selatan selama perang utara-selatan yang berlangsung selama dua puluh tahun. Presiden Sudan Selatan Salva Kiir mengatakan tidak akan bekerja sama dengan Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk menjamin agar hak mereka dihormati.

Bashir mengakui Sudan Selatan, namun mengatakan perdamaian dengan negara tetangga baru itu harus didasarkan pada saling menghargai perbatasan dan tidak mencampuri urusan masing-masing.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement