Jumat 15 Jul 2011 14:41 WIB

Presiden Chavez Desak Pemimpin Libya Melawan

REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, Kamis (15/7) mengirim pesan dukungan kepada pemimpin Libya Moammar Qaddafi, mendesak dia melawan dan mengingatkan negara-negara Eropa agar mengurus masalah domestik mereka sendiri.

"Ada perlawanan Qaddafi. Sampai kapan keberanian ini akan berlangsung?" kata Chavez dalam satu pertemuan dengan para menterinya. Bagian dari pertemuan itu disiarkan stasiun televisi pemerintah VTV.

"Libya adalah satu negara merdeka dan rakyatnya gelisah dan menanggapinya hanya dirinya sendiri, dan tidak pada kepentingan negara itu. Panjang umur Libya dan kemerdekaannya!" kata Chavez. "Para pemimpin Eropa," katanya "uruslah krisis yang anda hadapi."

Ia mengeluh bahwa para pemimpin Prancis, Inggris, Italia dan Spanyol kini menentang pemerintah Libya, "Padahal setahun lalu mereka melakukan bisnis dengan Gaddafi."

Chavez mengatakan; "Qaddafi tua, melawan. Teguhkan hati, Qaddafi, teguhkan hati, Libya!"

Pemerintah Chavez tetap mengutuk operasi militer selama beberapa bulan belakangan ini di Libya sebagai usaha mengambil minyak oleh negara-negara Barat.

Chavez pada tahun 2004 mendapat tanda penghargaa Al-Qaddafi International Prize for Human Right, satu penghargaan yang diberikan pemimpin Libya itu. Pemimpin Kuba Fidel Castro juga memperoleh tanda penghargaan itu.

Sementara, pemberontak Libya, Kamis (15/7) mundur dari satu serangan di pintu gerbang ke Tripoli dan meninggalkan kota Brega, di mana NATO menolak tuduhan menewaskan lebih drari 1.1000 warga Sipil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement