REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Perdana Menteri Mesir, Essam Sharaf, dimasukkan ke rumah sakit di Kairo, Senin (18/7), karena menderita tekanan darah rendah. Tapi, Sharaf dalam kondisinya stabil.
Sharaf sedang menjalani perombakan kabinet yang dituntut oleh demonstran yang berkumpul di Bundaran At-Tahrir di ibu kota Mesir, Kairo. Perombakan kabinet itu dirancang untuk menenangkan aksi pemrotes yang menuntut pembaruan ekonomi dan politik. Pemrotes, yang sudah berkumpul di Bundaran At-Tahrir sejak 9 Juli, juga menuntut Hosni Mubarak segera diadili.
Beberapa sumber mengatakan Sharaf dibawa ke Rumah Sakit Dar Al-Fouad di Kairo. "Kondisinya stabil," kata satu sumber kepada Reuters.
Sebagaimana dikutip kantor berita resmi Mesir 'MENA', juru bicara kabinet mengatakan Sharaf telah menjalani pemeriksaan medis setelah ia meninggalkan kantor pada Senin malam. Kondisinya dalam keadaan sangat lelah setelah seharian menghadapi tugas berat.
Sharaf (59) menjalani pemeriksaan karena tekanan darahnya anjlok. ''Tapi, belakangan ia meninggalkan rumah sakit tersebut,'' kata juru bicara itu.
Sementara Menteri Luar Negeri, Mansour el-Essawy, diperkirakan mempertahankan jabatannya. Kepolisian, yang berada di bawah kementeriannya, telah menjadi sasaran utama pemrotes akibat taktik keras yang diterapkannya selama dan setelah aksi penggulingan Mubarak.
Sebagian pemrotes menyambut tindakan al-Essawy memecat dua perwira polisi pekan lalu. Sementara, yang lain mengatakan ia belum berbuat cukup banyak.