Selasa 19 Jul 2011 08:26 WIB

Abbas: Kami Akan Berdamai dengan Israel

Red: cr01
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Foto: nytimes.com
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - Pemimpin Pemerintah Otonomi Palestina (PA), Mahmoud Abbas, yang sedang berkunjung ke Norwegia, mengatakan dirinya tetap terikat komitmen dengan proses perdamaian Timur Tengah dan siap untuk melanjutkan perundingan dengan Israel.

Dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Stoere, di Oslo, Abbas mengatakan telah berusaha mencapai dan akan terus mencapai perdamaian dengan Israel melalui perundingan. "Kami ingin menyampaikan kesiapan kami untuk kembali dan melanjutkan perundingan dengan Israel," kata Abbas sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin (18/7).

Menurut Abu Mazen, panggilan akrab Abbas, keputusan untuk mengupayakan keanggotaan PBB bagi negara Palestina—yang akan didirikan dengan batas 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota—telah diambil. "Rakyat kami menuntut penyelesaian segera bagi masalah yang telah merongrong kami selama 60 tahun belakangan. Rakyat kami menderita," ujarnya.

Amerika Serikat sejauh ini belum memberikan reaksi resmi atas upaya Palestina untuk menjadi anggota PBB tanpa penyelesaian melalui perundingan lebih dulu dengan Israel. "Jika kami gagal di Dewan Keamanan (DK) PBB, maka kami akan membawanya ke Sidang Majelis Umum (PBB)," kata Abbas.

Abbas tiba di Oslo pada Ahad (17/7) malam dalam kunjungan untuk memperoleh dukungan Norwegia atas usulnya. Ia berharap Norwegia akan mengakui negara Palestina dengan perbatasan 1967 dan terus memberi dukungan bagi rakyat Palestina dalam upaya mereka untuk memperoleh kemerdekaan.

Presiden Palestina itu juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyeru semua negara yang belum mengakui negara Palestina agar melakukannya dan mendukung semua upaya bagi kestabilan, perdamaian dan keadilan di wilayah Timur Tengah.

Sementara itu, Stoere mendesak Palestina dan Israel agar melanjutkan perundingan.

"Norwegia juga mendorong Kuartet Internasional memberikan kerangka kerja yang dapat didukung kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan," kata Stoere.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement