Selasa 19 Jul 2011 14:36 WIB

Cegah Pepercahan, Kelompok Islam Tunisia Serukan Rekonsiliasi Nasional

Rep: Agung Sasongko/Al Arabiya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS - Pejabat senior gerakan Ennahda Islam Tunisia (Renaissance), Ahad (17/7) kemarin, menyerukan rekonsiliasi nasional saat mengikuti kampanye Ennhada yang berlangsung di kota kelahiran mendiang Presiden pertama Tunisia, Habib Bourguiba, Monatsir. Seruan itu merupakan angin segar mengingat pascapenggulingan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, Tunisia dilanda perpecahan.

Abdelfattah Mourou, anggota biro politik Ennahda juga mendesak semua elemen di Tunisia untuk menghindari konflik ideologis sehingga menghalangi Tunisia mencapai perubahan. "Kita harus berkontribusi pada pembangunan negara, " seperti dilansir kantor berita  Tunisia, TAP, Selasa (19/7).

"Begitu menenangkan ketika kita mengingat sosok mendiang Bourguiba yang merupakan pemimpin besar Tunisia," komentar dia.

Mourou merupakan kandidat kuat pengganti Ben Ali. Dalam jajak pendapat jelang pemilu Tunisia, Mourou begitu mendapat dukungan utamanya kelompok-kelompok sekuler dan intelektual.

Kampanye maraton Ennhada diikuti 1.000 dan 2.000 orang. Diawal, acara ini ditandai dengan beberapa insiden seperti insiden pelemparan telur dan demonstrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement