Rabu 20 Jul 2011 07:25 WIB

Komunitas Muslim Amerika Utara Gelar Pelatihan Ekonomi Syariah

Rep: Agung Sasongko/ Red: cr01
Ilustrasi
Foto: msmonline.net
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pertumbuhan ekonomi syariah di AS memang tidak setinggi Inggris. Meski demikian, kawasan Amerika Utara memiliki potensi besar untuk menggeliatkan ekonomi syariah. Kuncinya, penguatan sumber daya “melek” ekonomi syariah mendesak untuk dilakukan.

Berangkat dari kondisi itu. Komunitas Muslim Amerika Utara (ISNA) bersama Lembaga Keuangan Syariah Amerika (IAF) memberikan pelatihan kepada pemimpin komunitas Muslim sebagai langkah awal guna memenuhi kebutuhan akan sumber daya “melek” ekonomi syariah.

Pelatihan itu diharapkan pula dapat mempromosikan sistem keuangan Islam di kalangan komunitas Muslim Amerika Utara. "Faktanya, Muslim di Amerika bergantung pada imam mereka untuk semua jenis informasi. Dengan memberikan para pemimpin komunitas pelatihan langsung dalam aplikasi praktis dari keuangan Islam, diharapkan terciptanya pemahaman standar global dalam penerapan ekonomi syariah,” papar Juru Bicara Ethica, lembaga yang ditunjuk oleh ISNA dan IAF guna melaksanakan pelatihan tersebut, seperti dilansir PRnewswire.com, Selasa (19/7).

Adapun program pelatihan yang diberikan mencakup studi kasus, latihan, pemaparan materi secara intensif dan ditutup dengan ujian kompetensi. Pelatihan berlangsung selama dua bulan dengan melibatkan 100 pemimpin komunitas Muslim di segala penjuru Amerika Utara.

Industri keuangan Islam telah tumbuh sangat cepat, lebih dari 20 persen per tahun sejak tahun 2000, meskipun dimulai dari tingkat yang kecil, yaitu hanya sekitar satu persen dari total aset global pada waktu itu. Apabila tren ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2012 aset keuangan Islam akan mencapai US$ 1.600 miliar.

sumber : PRnewswire.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement