Rabu 20 Jul 2011 20:17 WIB

Ramai-ramai Perusahaan Global Berkantor di Asia

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Perusahaan-perusahaan terbesar di dunia semakin memilih lokasi kantornya di negara-negara Asia yang berkembang pesat, sebuah survei mengatakan Rabu (20/7), dengan Hong Kong menempati posisi teratas daftar kota-kota dunia yang paling populer untuk bisnis global.

Hong kong pusat keuangan teratas dalam daftar meskipun biaya properti melonjak, yang menjadikannya kota paling mahal untuk menyewa ruang kantor tahun lalu. Kota-kota Asia meraih empat dari lima tempat teratas dalam studi oleh konsultan real-estate CB Richard Ellis, dengan Singapura di tempat kedua, diikuti oleh Tokyo, London dan Shanghai.

"Dominasi Asia dalam peringkat pusat bisnis terkemuka di dunia mencolok," kata laporan berjudul, 'Business Footprints: Global Office Locations 2011', yang menganalisis lokasi kantor untuk 280 perusahaan internasional.

Sekitar 68 persen responden, atau 191 perusahaan, memiliki kantor di Hong Kong sementara sekitar 67,5 persen, atau 189 perusahaan, memiliki kantor di Singapura, kata laporan. Moskow, Beijing, Madrid, Dubai dan Paris membulatkan menjadi 10 besar, dengan New York pada tempat ke-11, kata laporan itu.

London dan New York tetap dominan di perbankan dan keuangan dengan 92 persen dari perusahaan di sektor ini memiliki kantor di kota-kota tersebut, diikuti oleh Hong Kong, CB Richard Ellis mengatakan. Kota di China selatan peringkat pertama untuk perusahaa nmedia, teknologi dan telekomunikasi, tambahnya.

Hong Kong berada dalam "posisi yang unik" untuk karena lokasinya, kurangnya aturan kepemilikan asing, tiga bahasa campuran dan internasional, tenaga kerja yang sangat terampil, kata Edward Farrelly, direktur penelitian perusahaan real estat untuk Hong Kong, Macau dan Taiwan.

"Ini adalah kota pintu gerbang penting untuk mengakses China dan ditetapkan untuk paling bermanfaat dari liberalisasi bertahap dari pasar jasa keuangan China," dia menambahkan.

Tapi pasar ruang kantor yang ketat di Hong Kong bisa mendorong perusahaan untuk memilih pusat-pusat bisnis yang lain di wilayah tersebut, Farrelly memperingatkan. "Strategi perusahaan global semakin berfokus pada efisiensi biaya dan kurangnya ruang kantor yang tersedia di Hong Kong adalah membuktikan kontraproduktif," katanya.

Sebuah studi awal tahun ini menemukan bahwa Hong Kong adalah tempat yang paling di dunia untuk menyewa ruang kantor pada 2010, meskipun pemerintah berupaya mendinginkan pasar properti. Harga rata-rata properti kantor per workstation naik hampir sepertiga dari tahun sebelumnya di Hong Kong menjadi 22.330 dolar AS, melebihi pemimpin 2009, West End London, yang biaya 20.160 dolar AS, kata laporan itu.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement