REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA - Kanada berkomitmen akan membuat keadaan lain dalam kehidupan hampir 12 juta pendudukan Tanduk Afrika yang kini menghadapi kekeringan parah dan memerangi kelaparan. Demikian kata Menteri Kerja sama Internasional, Beverley Oda, dalam perjalanan ke Kenya pada Rabu (20/7).
PBB meminta tambahan bantuan kemanusiaan sebesar 500 juta dollar AS pada 2011 dalam rangka mengatasi apa yang disebut krisis pangan terburuk di Afrika dalam 20 tahun terakhir. "Situasi yang dihadapi masyarakat di wilayah tersebut, khususnya perempuan dan anak, adalah mengerikan. Kanada berkomitmen untuk membuat perbedaan nyata dalam kehidupan mereka," kata Oda.
Di Kenya, menteri akan mengunjungi kamp-kamp pengungsi di Dadaab, Kenya, di mana ribuan warga Somalia tiba setiap hari. Kamp-kamp itu awalnya ditujukan untuk 90.000 pengungsi. Tetapi, saat ini telah dihuni oleh hampir 400.000 orang.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sebelumnya mengatakan 12 juta orang di wilayah Tanduk Afrika yang dilanda kekeringan membutuhkan bantuan mendesak. Organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa itu mengajukan permohonan dana 120 juta dollar AS untuk membantu para petani yang menderita. "Sekitar 12 juta orang di Tanduk Afrika kini membutuhkan bantuan darurat," kata FAO dalam satu pernyataan dan menambahkan bahwa ratusan orang tewas setiap hari akibat krisis itu.
FAO mengajukan permohonan bagi bantuan senilai 120 juta dollar AS untuk menghadapi dampak akibat kekeringan di Tanduk Afrika. ''Bantuan tersebut untuk memberikan pertolongan darurat pertanian, termasuk di bagian-bagian Ethiopia, Kenya, Somalia dan Uganda,'' kata organisasi yang berpusat di Roma itu.