REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA - Ketua Komisi Independen Penyelidikan Bahrain (BICI) Cherif Bassiouni mengatakan, 33 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka selama gelombang protes anti-pemerintah selama Februari dan Maret.
Komisi berjanji untuk menyelidiki penyebab kerusuhan, yang akan mencakup upaya mendaftarkan semua pelanggaran hak asasi manusia selama Februari sampai Maret, dan antara lain menyelidiki tuduhan penyiksaan, kata Bassiouni dalam konferensi pers.
Dia mengatakan, mereka akan menyiarkan satu laporan umum dengan tenggat waktu 30 Oktober, dan akan secara langsung menyerahkan laporan itu kepada Raja Hamad bin Isa Al Khalifa.
"Kami akan bertemu dengan para menteri dan mendapatkan akses informasi yang relevan. Selain itu, kami telah meluncurkan situs (www.bici.org. Bh) bagi orang-orang yang mengirimkan bukti atau mendaftar keluhan mereka."
Dia mengatakan, identitas warga negara dan warga yang terkena dampak kerusuhan akan dikategorikan rahasia dan hanya dengan angka, dalam laporan yang juga akan memiliki foto berhubungan dengan kerusuhan.
Penyelidikan independen dibentuk pada 29 Juni, yang akan mengeluarkan laporan fakta akhir pada akhir penyelidikan mereka.