Selasa 26 Jul 2011 16:07 WIB

Puji Wilders, Breivik Prediksi 55% Warga Belanda Muslim pada 2070

Anders Behring Breivik
Anders Behring Breivik

REPUBLIKA.CO.ID, Anders Behring Breivik, laki-laki di balik serangan Norwegia, menyiapkan aksinya secara detil. Dalam manifesto setebal 1400 halaman, pelaku pemboman dan penembakan Norwegia itu menjelaskan alasan di balik aksi tersebut. Tidak hanya itu, Belanda juga dikaitkan dalam aksi itu.

Manifesto, ditulis dengan nama samaran Andrew Berwick, mengkritik keras partai-partai politik dan media, yang menurut Breivik, tidak melakukan apa-apa untuk mencegah islamisasi Eropa. Laki-laki Norwegia memaparkan jadwal lengkap tentang apa yang harus dilakukan dalam revolusi tiga tahap terhadap apa yang disebut ‘multikulturalis marxis’ di Eropa.

Sasaran utamanya adalah kaum sosial-demokrat Norwegia yang kebijakan migrasinya relatif lunak. Tapi dalam manifesto, ia juga menentang partai-partai Belanda seperti partai liberal konservatif VVD, partai Kristen Demokrat CDA dan partai buruh PvdA, yang disebutnya pengkhianat.

Breivik memuji Ayaan Hirsi Ali, Geert Wilders dan mendiang Pim Fortuyn, tiga (mantan-) politisi yang dikenal karena kritik mereka terhadap Islam. Tapi ia juga meramalkan bahwa Belanda akan menjadi korban 'perang demografis' Islam.

Menurutnya pada 2070 mendatang, sekitar 55 persen masyarakat Belanda akan terdiri dari orang muslim. Pelaku serangan Norwegia ingin sekali bertemu Wilders dan Karadzic.

Ia menyatakan memahami kejahatan perang yang dilakukan bekas politikus Serbia, karena Karadzic berusaha menghentikan islamisasi Bosnia. Geert Wilders, dalam tanggapannya, menyebut Breivik psikopat penuh kekerasan.

Tersangka teror Norwegia, Anders Behring Breivik, punya rencana rinci yang mengerikan, disertai dengan penjelasan dari ideologi di belakang mereka. Dalam sebuah manifesto setebal 1.500 halaman, yang ia terbitkan secara online sejam sebelum serangan, ia antara lain menekankan pentingnya dikobarkannya Perang Salib melawan Muslim di Eropa.

Breivik kini disalahkan atas serangan teror terhadap kantor  pemerintah Norwegia dan retret di pulau untuk orang-orang muda yang meninggalkan setidaknya 93 korban tewas.

Manifestonya, yang kini tengah diteliti polisi, penuh dengan gembar-gembor terhadap imigrasi Muslim Eropa dan bersumpah membalas dendam secara 'adat Eropa' terhadap siapa saja yang 'mengkhianati warisan Eropa'. Ia menambahkan bahwa mereka akan dihukum karena mereka melakukan "tindakan khianat."

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement