REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Namun, banyak keluarga Arab Saudi yang belum menemukan pekerja rumah tangga untuk membantu mereka selama Bulan Suci. Sesuai tradisi mereka, selama Ramadhan, urusan rumah tangga seluruhnya di tangan PRT sementara mereka khusyuk beribadah.
Rekrutmen tenaga kerja dari sejumlah negara Asia Tenggara saat ini dihentikan. Hal ini memicu naik tajamnya gaji yang diminta PRT yang saat ini ada di negeri itu.
Arab News memotret betapa repotnya upaya pencarian PRT ini. Futoon Al-Saad, salah satu narasumbernya, menyatakan PRT-nya kabur sebulan sebelum Ramadan. Dalam catatannya berbahasa Indonesia, ia menuliskan, "Aku menemukan sebuah pekerjaan dengan gaji 2.500 riyal di rumah lain. Aku harus melarikan diri dari Anda untuk mendapatkan bayaran lebih baik." Sesuai kontrak, Futoon hanya menggaji PRT-nya 800 riyal.
Ibu rumah tangga ini mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan selain untuk mencari pembantu rumah tangga ilegal dan menerima tuntutan yang tidak realistis itu. Itupun dengan sederet syarat, antara lain pekerjaan tidak melibatkan memasak atau mencuci piring. Setelah tawar-menawar, pembantu rumah tangga yang menerima gaji 2.300 riyal.
Suzan Gamlo, ibu rumah tangga Saudi lainnya, menyatakan meminta bantuan calo Indonesia untuk mencarikan PRT. Untuk tiap satu PRT, sang calo minta komisi 100 riyal.
Gamlo mengatakan pada hari pertama, pembantu rumah tangganya itu merusak banyak hal. "Dia memecahkan piring dan gelas. Aku menelepon broker dan diminta untuk menggantikannya. Broker datang dengan pembantu rumah tangga lain dan mengambil lagi 100 riyal komisi untuk jasanya," katanya.
Gamlo mengatakan pengganti itu tidak lebih baik. "Dia malas dan selalu mengeluh tentang kesehatannya. Saya meminta broker untuk yang ketiga, dan dia menjawab dia akan mengambil komisi lagi. Pada saat itu, saya menyadari bahwa saya adalah korban penipuan," katanya.
Fatima, seorang karyawati swasta, mengatakan ia membutuhkan pembantu rumah tangga karena keluarganya besar dan rumahnya penuh anak-anak dan cucu. Dia bilang dia bersedia membayar komisi calo hingga 250 riyal dan menerima apapun kondisi pembantu rumah tangga.
Ia juga membuat syarat sendiri: satu hari libur dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk melakukan umrah, libur tiga hari pada akhir Ramadhan sehingga dapat menyelesaikan membaca Alquran, dan jam kerja dimulai setelah shalat Ashar dan berlanjut sampai jam 2 pagi.