REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panglima militer Turki, Jenderal Isik Kosaner, dan seluruh komando militer mengundurkan diri setelah bertengkar dengan pemerintah pada Jumat, kata saluran televisi lokal NTV.
Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya itu terjadi menjelang sidang setengah tahunan komando tinggi tentara yang memutuskan promosi dan pemecatan para perwira senior. Persidangan ini dijadwalkan pada 1-4 Agustus.
Jenderal Kosaner mengajukan pengunduran dirinya berkaitan dengan ketidak setujuan dengan promosi yang akan datang dalam pertemuan dengan Presiden Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Kepala angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara juga mundur, kata NTV.
Jenderal Kosaner ditunjuk sebagai kepala persidangan Staf Umum Agustus lalu, ketika pemerintah mengecualikan sejumlah jenderal terkenal dari promosi, karena mereka terdakwa dalam kasus-kasus yang belum terselesaikan yang menuduh mereka merencanakan kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan.
Menurut CNN-Turki, pengunduran diri Kosaner itu bisa menjadi protes terhadap penahanan lebih dari 40 jenderal dan laksamana saat ini, yang diduga terlibat dalam rencana kudeta yang dikenal sebagai "Sledgehammer."
Pihak militer ingin mempromosikan beberapa petugas yang dipenjara, tetapi pemerintah menginginkan beberapa dari mereka untuk pensiun.