REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pasukan keamanan menembak mati seorang pria bersenjata ketika ia menembaki istana Menteri Dalam Negeri Pangeran Nayef bin Abdul Aziz di Jeddah, Sabtu pagi, kata satu sumber yang dekat dengan pemeritnah.

Seorang pria lainnya ditahan dalam serangan di mana dua orang melepaskan tembakan tengah malam di kediaman Qasr Shateh Pangeran Nayef dan pasukan keamanan membalas, menewaskan seorang dari mereka, kata sumber itu kepada AFP.

Sifat serangan adalah "individu dan tersendiri" dan tidak ada tanda kaitannya dengan organisasi, kata sumber itu mengacu pada jaringan teror Alqaidah.

Para pria itu, yang menyebut jati dirinya sebagai anggota keluarga Zahrani, berada "dalam pengaruh narkoba," dan seorang lainnya membawa satu "senjata genggam kecil" Kantor berita SANA mengatakan satu tembakan yang mematikan terjadi di Jeddah pada pukul 01:00 waktu setempat (05:00 WIB), tanpa melaporkan apakah itu terjadi dekat kediaman Pangeran Nayef.

"Seorang pria menembakkan senjatanya di Jalan Abdel-Rahma al Maliki di Jeddah" sebelum ia "tewas," katanya mengutip pernyataan polisi dan mengatakan "tidak ada warga atau para anggota pasukan keamanan yang cedera."

Pangeran Nayef yang berusia70-tahunan adalah kedua dalam garis mahkota Arab Saudi dan diangkat menjadi wakil II perdana menteri tahun 2009.

Ia adalah menteri dalam negeri sejak tahun 1970 dan memimpin tindakan keras kerajaan itu terhadap Alqaidah menanggapi gelombang serangan oleh kelompok garis keras itu antara tahun 2030 dan 2006.

Pada Agustus 2009,putranya Pangeran Mohammed bin Nayef, wakil menteri dalam negeri, lolos dari serangan bom bunuh diri yang diklaim AlQaida di Semenanjung Arab atau AQAP.

Ikuti Whatsapp Channel Republika