REPUBLIKA.CO.ID,HEBRON - Para sipir penjara Israel terungkap berupaya melakukan penyiksaan terhadap tawanan anak berusia 13 tahun saat interogasi di penjara Etsion.
Kakak dari tawanan tersebut, Sadi Jabir (26) asal Hebron, menyatakan kepada pengacaranya bahwa adiknya mengalami beragam pemukulan di wajah dan sekujur tubuhnya oleh pasukan Israel di penjara Kuriat Arba sebelum kemudian dipindahkan ke Etsion. Bekas pukulan masih terlihat jelas di wajah dan giginya yang tanggal.
Ia menyebutkan bahwa saudaranya yang berusia 13 tahun itu juga mengalami pemukulan dan upaya pelecehan dengan dimasukan ke ruang isolasi. Namun, ia sempat membela diri dan berkelahi dengan sejumlah aparat Israel yang kemudian memukulinya dengan keras dan menangkapnya dengan tuduhan memukuli tentara.
Sementara itu, sumber HAM menyebutkan bahwa tawanan Yusuf Abdul Aziz (27) asal Jenin yang mendekam di penjara Shatoh, mengadukan gugatan. Yusuf menggugat tindakan perwira Israel di penjara Kobe yang memotret dirinya saat tidak berbusana dalam pemeriksaan di penjara Magdo sebelum kemudian memindahkannya ke penjara Shatoh.
Dalam kesaksiannya kepada pengacara, ia menyatakan tindakan pemotretan tawanan dalam keadaan telanjang sering dilakukan para perwira di penjara Israel. Mereka memaksa para tahanan untuk menanggalkan pakaian dengan alasan pemeriksaan ketika hendak memindahkan mereka ke penjara lainya.
Tindakan tersebut merupakan kebijakan yang disengaja untuk melecehkan dan menghina para tawanan. Pemotretan tawanan dalam keadaan telanjang merupakan bukti degradasi moral para perwira Israel di sejumlah penjaranya. Para tawanan menuntut untuk mengekspos tindakan ini dan menuntut pelakunya secara hukum.