REPUBLIKA.CO.ID,ZLITAN, LIBYA--Serangan udara NATO menewaskan 85 warga desa di dekat kota Zlitan, Libya barat, kata juru bicara pemerintah pada Selasa, dengan menyebutnya pembantaian atas rakyat. Desa Majer, 10 kilometer selatan Zlitan, diserang pada Senin malam untuk memungkinkan pemberontak memasuki kota dikuasai pemerintah itu dari selatan, kata Ibrahim Mussa kepada wartawan.
"Sesudah tiga bom pertama dijatuhkan sekitar pukul 11.00 malam (04.00 WIB) pada Senin, banyak warga daerah itu lari ke rumah dibom itu untuk mencoba menyelamatkan orang terkasih mereka. Tiga bom lagi menghantam mereka," katanya.
Tiga puluh tiga anak, 32 wanita dan 20 pria dari 12 keluarga tewas dalam pembantaian itu, kata Mussa. Pemberontak di sekitar Zlitan, 120 kilometer timur Tripoli, pada Senin menyatakan, kehabisan peluru saat berjuang menahan serangan pasukan Qaddafi.
Abdul Wahab Melitan, juru bicara pemberontak di Misrata, kota pelabuhan terdekat, menyatakan, pasukan pemimpin Libya Muamar Qaddafi melancarkan serangan atas kedudukan mereka pada Minggu di daerah Souk Telat.
Empat pemberontak tewas dan 40 lagi luka, katanya. Pemberontak itu, maju dari Misrata, sepekan lalu menekan Zlitan tengah, memicu bentrok sengit. Tapi, mereka kemudian mundur ke pinggir kota dengan 200.000 penduduk itu.
NATO di Brussels menyatakan pesawat tempur persekutuan itu menghantam delapan sasaran di daerah Zlitan tersebut pada Minggu, empat komando dan pusat kendali, satu sarana tentara, tempat pembuangan senjata, senjata anti-tank dan peluncur roket. Markas itu belum memutahirkan keterangan dari serangan udara pada Senin itu.