Rabu 10 Aug 2011 06:49 WIB

Harga Minyak Mentah Turun Lagi 2,01 Dolar AS per Barrel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak jatuh lagi pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) setelah Federal Reserve mengatakan akan mempertahankan tingkat suku bunga sangat rendah untuk dua tahun lainnya guna membantu menopang pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat dari perkiraan, lapor AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate *WTI) untuk pengiriman September, ditutup pada 79,30 dolar AS per barel, turun 2,01 dolar AS dari tingkat penutupan Senin.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk September turun 1,17 dolar AS menjadi menetap pada 102,57 dolar AS per barel. Sebelumnya, telah merosot ke 98,76 dolar AS, level terendah sejak 8 Februari.

Harga minyak, yang telah jatuh lebih dari lima persen pada Senin setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor`s menurunkan peringkat kredit AS, mengguncang pasar global, memperpanjang penukikan mereka setelah The Fed mengeluarkan prospek suram ekonomi terbesar dunia itu.

Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini telah "jauh lebih lambat" dari yang diperkirakan dan "risiko penurunan prospek ekonomi telah meningkat," penentu kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan satu hari di Washington.

FOMC terus mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah mendekati nol dan mengatakan bahwa kondisi ekonomi kemungkinan besar menjamin suku bunga "sangat rendah" setidaknya hingga pertengahan 2013.

Pernyataan itu memperkuat kekhawatiran pasar bahwa pertumbuhan melambat di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, yang dapat mengakibatkan berkurangnya permintaan.

"Sangat jelas mereka telah mengambil suasan negatif yang lebih signifikan tentan arah ekonomi ke depan, baik jangka pendek dan sekarang setidaknya jangka menengah hingga pertengahan 2013 menargetkan periode untuk tingkat suku bunga rendah," kata John Kilduff dari Again Capital.

Prospek Fed datang setelah pemerintah AS dua minggu yang lalu melaporkan produk domestik bruto, ukuran luas kegiatan ekonomi, hampir terhenti pada semester pertama tahun ini.

Pernyataan bank menambah "kekhawatiran yang telah dilihat mencengkeram pasar ini tentang apakah permintaan akan terlihat seperti ini sampai akhir tahun," Kilduff mengatakan.

Harga minyak telah rebound melalui sebagian besar hari perdagangan sebelum pengumuman The Fed.

Kartel minyak OPEC sebelumnya memangkas perkiraan permintaan global, mengutip kekhawatiran kesehatan ekonomi negara-negara maju.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak - yang 12 negara anggotanya memompa sekitar 35 persen dari pasokan minyak dunia - memperkirakan permintaan minyak mentah 88,14 juta barel per hari (bph) pada 2011, turun dari perkiraan sebelumnya 88,18 juta.

Untuk 2012, OPEC memproyeksikan 89,44 juta bph, turun dari 89,50 juta bp

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement