Rabu 10 Aug 2011 14:39 WIB

WNI di London Aman, Kata Menlu

Marty Natalegawa
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa memastikan, Warga Negara Indonesia (WNI) di London dan beberapa kota di Inggris dalam kondisi aman atau tidak terkena dampak berarti dari kerusuhan di negara itu. "Syukur Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada laporan WNI kita yang dilaporkan dalam posisi yang sulit," kata Marty ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/8).

Oleh karena itu, pemerintah belum akan mengevakuasi WNI dari London atau kota-kota lainnya di Inggris. Marty menjelaskan, pihak KBRI di London sudah mengeluarkan surat edaran tentang imbauan kepada WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari tempat-tempat kerusuhan, dan selalu berkomunikasi dengan KBRI.

"Tentu kita prihatin dengan perkembangan situasi di Inggris. Diharapkan pemerintah setempat dapat secepatnya memulihkan kondisi," kata Marty.

Kerusuhan telah berlangsung di London sejak Sabtu malam (6/8) sebagai bentuk protes terhadap penembakan yang menewaskan seorang pria. Kerusuhan yang awalnya terjadi di London telah menyebar ke Liverpool dan Birmingham.

Kepolisian West Midlands telah menangkap 87 pemuda yang mengamuk di pusat kota Birmingham. Menyikapi hal itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di London mengimbau warga Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan berupaya menghindari kerumunan massa dan kerusuhan.

Minister Counsellor KBRI London, Dwi K.I. Miftach kepada koresponden ANTARA mengatakan, warga yang memerlukan bantuan maupun memiliki informasi mengenai perkembangan situasi agar senantiasa menghubungi KBRI London.

 Dia meminta warga menghubungi KBRI London melalui nomor telepon (020) 7499 7661 atau surat elektronik ke [email protected].

Selain itu, dia mengharapkan seluruh warga Indonesia yang berada di London untuk mematuhi hukum yang berlaku dan tidak terlibat aksi-aksi pelanggaran hukum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement