REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI - Televisi negara menyiarkan gambar anak bungsu Muammar Qaddafi, Khamis Qaddafi, beraktivitas bersama rakyat. Tayangan ini seolah membantah klaim pemberontak yang menyebut pria 27 tahun ini telah tewas dalam serangan udara NATO.
Pemberontak menyatakan pada hari Jumat bahwa Khamis, yang memerintahkan salah satu unit tentara terbaik di Libya dan dilengkapi dalam senjata militer mutakhir, tewas di garis depan barat Zlitan. Rezim membantah berita itu dan mengatakan para pemberontak hanya mencoba mengalihkan perhatian dari pembunuhan komandan militer oposisi oleh pemberontak lainnya pekan lalu.
Gambar di televisi menunjukkan Khamis berada di rumah sakit Tripoli mengunjungi orang-orang terluka dalam serangan udara NATO dan mengatakan gambar itu diambil selasa. Jika gambar itu benar, maka akan menjadi pertama kalinya dia telah terlihat di publik sejak laporan kematiannya.
Pemberontakan Libya yang dimulai pada Februari telah tenggelam ke dalam jalan buntu yang mendalam dalam beberapa bulan terakhir. Rezim Qaddafi menguasai timur Libya dan tentara pemberontak di sisi barat negeri ini.
Televisi pemerintah juga menunjukkan pemakaman bagi puluhan warga sipil yang dikatakan tewas dalam serangan udara NATO lain pada Selasa di Zlitan. Kota ini berada sekitar 90 mil (140 kilometer) tenggara Tripoli.
Seluruh siaran televisi ditayangkan dalam gambar warna hitam dan putih untuk menghormati masa berkabung tiga hari untuk 85 orang yang tewas di Zlitan.
Ratusan orang berkumpul di sekitar 40 peti mati di pemakaman di bawah bayang-bayang pohon palem. Seseorang dengan pengeras suara menyampaikan pidato, sementara sementara massa menyela dengan seruan takbir.
"Biarkan semua orang tahu bahwa pesawat, didukung oleh pemerintah Qatar dan Emirates, hanya akan meningkatkan dendam kita terhadap mereka dan hanya akan meningkatkan ketabahan kita dalam menghadapi musuh," kata pria dengan pengeras suara.