Jumat 12 Aug 2011 15:26 WIB

Gelombang Panas Menyerang Jepang, 4 Orang Meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Satu gelombang panas terik musim panas di Jepang menyebabkan empat orang tewas dan 900 orang lainnya dirawat di rumah sakit pekan ini, kata media Jumat. Serangan itu terjadi tengah kampanye hemat energi akibat bencana nuklir Fukushima.

Merkuri pada alat temperatur telah meningkat di atas 35 derajat celcius selama tiga hari berturut-turut di banyak kota di Jepang. Padahal ermostat yang paling banyak menggunakan penyejuk udara (AC) telah ditolak untuk mengurangi konsumsi listrik.

Lebih dari dua pertiga dari reaktor nuklir Jepang sedang "offline" lima bulan setelah gempa dan tsunami 11 Maret memicu kecelakaan terburuk nuklir dunia sejak Chernobyl 25 tahun lalu di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi.

Empat orang meninggal akibat stroke panas pada Kamis, yakni dua petani, seorang penjaga keamanan dan seorang pekerja konstruksi, kata harian Asahi. Lebih dari 900 orang telah dibawa ke rumah sakit dengan gejala sengatan panas, termasuk sekitar 20 dalam kondisi serius, kata kantor berita Kyodo.

Sejak awal Juli, lebih dari 21.000 orang di Jepang telah bergegas ke rumah sakit karena cekaman musim panas. Sebanyak 32 dari mereka telah meninggal, menurut data dari Badan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.

Akhir pekan ini adalah salah satu tahun kunjungan tersibuk di Jepang, ketika jutaan orang kembali ke kota asal mereka untuk merayakan festival Obon, menghormati leluhur mereka. Pada saat seperti ini banyak warga kota besar seperti Tokyo mengambil liburan musim panas mereka dan berbondong-bondong pulang ke daerah.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement