REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN–-Pasukan Suriah menembak mati setidaknya 20 demonstran pada Jumat (12/8). Puluhan ribu demonstran menuntut penggulingan Presiden Bashar al Assad sambil meneriakkan, “Kami hanya berlutut kepada Tuhan,”
Pawai protes di seluruh negeri yang terjadi sejak awal Ramadhan ini memicu kutukan dari luar negeri. Protes ini juga dilakukan di Kota Hama dan Deir al Zor, yang keduanya menyerbu serangan tank yang diluncurkan oleh Assad pada awal bulan suci umat Islam ini. “Assad ingin ingin menyelesaikan pemberontakan sebelum tekanan internasional semakin membesar,” ujar seorang penduduk kepada Reuters.
Saksi lain mengatakan api berasal dari Masjid Harwil setelah pasukan keamanan menembaknya. “Suara peluru bergema di lingkungan ini. Jamaah berusaha melindungi diri dari tembakan di gang-gang,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Agen intelijen militer melepaskan amunisi ke arah para demonstran yang keluar dari beberapa masjid di Deir al Zor. Akibatnya tiga orang tewas tertembak dan seorang kakek 66 tahun mengalami koma setelah peluru menembus lehernya dan bersarang di paru-parunya.
Seorang dokter yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan setidaknya 80 orang tewas tertembak di Deir al Zor sejak Ahad lalu, ketika tentara Assad menyerbu ibukota dengan tank. “Sebagian besar orang-orang tertembak oleh sniper. Orang-orang menyalahkan intelijen militer atas pembunuhan, alih-alih menyalahkan tentara,” kata dia.
Komite Koordinasi lokal mengatakan di antara yang tertembak di suriah adalah 6 orang Damaskus, termasuk wanita hamil dan pemuda 16 tahun. Penduduk di bagian utara Propinsi Idlib di perbatasan Turki juga menjadi korban dalam serangan ini.
Observatorium suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pasukan keamanan juga menembak mati 4 demonstran di Aleppo dan satu orang tewas oleh penembak jitu di Kota Homs. Seorang warga mengatakan 4 orang juga tewas di Hama hanya beberapa hari setelah tentara menyelesaikan serangan seminggu di kota yang menjadi simbol pemberontakan terhadap pemerintahan Assad.
Televisi nasional Suriah menyebutkan dua orang anggota pasukan keamanan tewas tertembak oleh pria bersenjata di Douma, tepat di luar Damaskus. Pemerintah Suriah telah menghalangi media independen, sehingga sulit memverifikasi kerusuhan yang terjadi di lokasi.
Tentara Assat telah mengintensifkan serangan terhadap kota-kota di negara tersebut sejak awal Ramadhan dua minggu lalu, mencoba menundukkan pembangkangan terhadap keluarga penguasa, meskipun mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat dan panggilan dari Turki serta negara Arab untuk mengakhiri perang.
Setidaknya 19 orang terbunuh dalam serangan dekat perbatasan Lebanon pada Kamis. Setidaknya sudah 1.800 penduduk yang terbunuh dalam tindakan keras militer atas protes terhadap Assad. Sementara itu pemerintah Suriah menyatakan setidaknya 500 tentara dan polisi telah gugur dan menyalahkan kekerasan yang dibuat oleh “kelompok teroris bersenjata”.