REPUBLIKA.CO.ID,GAZA - Pegiat Palestina telah membentuk satu komite masyarakat guna memantau pekerjaan Lembaga Pekerjaan dan Pertolongan PBB (UNRWA) di Jalur Gaza. ''Komite tersebut, UNRWA Watch, akan memastikan bahwa UNRWA melakukan tugasnya dengan cara menjamin hak pengungsi Palestina,'' kata pemimpin komite UNRWA Watch,Hossam Adwan, sebagaimana dikutip Xinhua.
Menurut Adwan, UNRWA Watch yang dibentuk pekan lalu itu terdiri atas tujuh anggota. Komite tersebut akan memantau cara kerja lembaga PBB itu di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan bantuan.
Komite tersebut dibentuk setelah UNRWA menghentikan sebagian kegiatannya di Jalur Gaza akibat krisis keuangan. Menurut badan internasional itu, penyebab terhentinya kegiatan UNRWA adalah kurangnya dana.
Namun juru bicara bagi UNRWA, Adanan Abu Hassna, mengatakan apa yang disebut UNRWA Watch belum menghubungi lembaga tersebut. "Kami tak tahu apa pun mengenai itu."
UNRWA memberi layanan kepada hampir 900.000 orang Palestina di Jalur Gaza, tempat tinggal 1,6 juta orang.
Pada Juli lalu, UNRWA mengancam akan menghentikan kegiatan di Jalur Gaza jika para demonstran tidak berhenti ikut campur tangan dalam kegiatan badan tersebut.
Puluhan warga lokal di Jalur Gaza telah memblokir pintu masuk ke markas UNRWA sebagai protes mereka terhadap keputusan lembaga itu memotong beberapa program bantuannya. Hampir seluruh kegiatan UNRWA didanai oleh sumbangan sukarela dari negara anggota PBB. Gerakan pejuang HAMAS, yang menguasai Jalur Gaza, telah mengabaikan ancaman UNRWA untuk menghentikan operasi dan meminta warga Palestina untuk melanjutkan aksi duduk mereka di kantor pusat UNRWA.