REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak mentah AS merosot hampir enam persen pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah jatuh lagi di pasar saham global, karena para pedagang cemas atas peringatan tentang resesi yang bisa mengurangi permintaan energi.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman pada September, kehilangan 5,20 dolar AS menjadi 82,38 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 3,61 dolar AS menjadi 106,99 dolar AS per barel.
Penurunan terjadi setelah Morgan Stanley menerbitkan laporan yang mengatakan Amerika Serikat dan Eropa nyaris resesi dan bahwa pertumbuhan di negara berkembang besar akan lebih lambat daripada perkiraan sebelumnya, lapor AFP. "Kami memperkirakan angka permintaan sangat berkurang," kata spesialis minyak John Kilduff dari Again Capital.
"Anda melihat sebuah pergeseran cukup jauh dari pandangan bahwa ekonomi sedang tumbuh di babak kedua dan tahun depan."
Myrto Sokou dari broker Sucden di London mengatakan kekhawatiran tentang kurangnya permintaan minyak AS telah menempatkan lebih banyak tekanan pada harga minyak mentah.
"Menyusul angka suram makroekonomi dan bentukkan besar terakhir dalam pasokan minyak, kami memperkirakan harga minyak mentah memperpanjang kerugiannya baru-baru ini, dengan potensi WTI untuk menguji ulang tingkat 75-80 dolar AS dalam beberapa minggu mendatang," tambah Sokou.
Angka pertumbuhan juga dirugikan oleh data ekonomi AS yang buruk sekaligus suram pada pekerjaan, penjualan perumahan, inflasi dan manufaktur regional yang dirilis siang hari.