Sabtu 20 Aug 2011 22:55 WIB

Pemerintah Libya: Kami tak Cari Perlindungan untuk Qaddafi

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kolonel Muammar Qaddafi, sang pemimpin Libya.
Foto: freekasusyc1.blogspot.com
Kolonel Muammar Qaddafi, sang pemimpin Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Para pejabat pemerintahan Libya membantah jika dikabarkan sedang mencari tempat perlindungan untuk Muammar Qaddafi dan keluarganya. Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Kaim Khaled, Qaddafi dan keluarganya saat ini masih berada di Libya.

Kabar seputar perlindungan Qaddafi itu datang dari Abdel Monem al-Houni, seorang wakil dari Dewan Peralihan pemberontak di Kairo, Mesir, yang diberitahu oleh salah seorang yang pekerja pemerintahan Arab. Kaim mengatakan, pernyataan itu pun langsung ditepis oleh empat orang perwakilan dari pemerintahan Libya.

Menurut Kaim, pihaknya membantah jika ada laporan pihaknya telah meminta Pemerintahan Mesir, Maroko, Tunisia, dan Aljazair untuk menerima dan melindungi pemimpin Libya dan keluarganya.

Pernyataan itu juga dipertegas oleh pejabat pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan NATO. Menurut mereka belum ada indikasi persiapan Qaddafi untuk pergi dari Libya.

Laporan dari salah satu pejabat AS menyatakan, kemungkinan pemimpin Libya akan menetap di kota Tripoli, ibukota Libya, sepanjang kampanye udara NATO yang menetang kubu pro Qaddafi. "Kami percaya Qaddafi telah bersiap untuk pergi," kata seorang pejabat AS, dikutip CNN, Sabtu (20/8).

Salah seorang pejabat pemerintahan AS lainnya juga menyatakan kekahawatiran tentang rencana Qaddafi. Menurutnya, rencana itu dapat melibatkan serangan militer terhadap warga sipil di ibukota Libya.

Para pejabat AS itu memang memiliki perngetahuan tentang situasi di lapangan. Namun mereka tidak mau menjelaskan detail karena alasan masalah intelejen yang sensitif

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement