REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA - Satu pesawat jet penumpang Boeing 737 mengalami kecelakaan Sabtu (20/8) waktu setempat di dekat Resolute Bay, Nunavut, di Artic High, Kanada. Kecelakaan menewaskan 12 orang dan melukai tiga orang di dalamnya. Demikian laporan media setempat.

Candian Broadcasting Corporation (CBC) melaporkan pesawat tersebut, pesawat carter First Air dengan Nomor Penerbangan 6560, sedang dalam penerbangan dari Yellowknife di Norwestern Territories ke Resolute Bay di Nunavut. Pesawat membawa 15 orang termasuk empat anggota awak.

Pada Senin (22/8), Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dijadwalkan pergi ke Resolute Bay dalam perjalanan tahunannya untuk mengawasi pelatihan besar militer. Pusat Koordinasi Pertolongan Bersama di Pangkalan Angkatan Bersenjata Kanada di Trenton, Ontario, mengatakan beberapa helikopter dan personel medis sekarang berada di lokasi kecelakaan.

Ratusan personel militer saat ini berada di Resolute, yang berada di 74 41 0 Lintang Utara, 94 52 0 Bujur Barat di Northwest Passage di wilayah Kutub Utara, mengikuti pelatihan besar militer Operation Nanook. Kegiatan militer tahunan Kanada di wilayah Kutub Utara.

Tapi, militer menyatakan kecelakaan itu bukan bagian dari simulasi yang direncanakan bagi operasi tersebut. Pesawat itu mulanya dijadwalkan melanjutkan penerbangan ke Pulau Ellesmere. Tidak jelas apakah orang di dalam pesawat tersebut militer atau warga sipil.

Dalam satu pernyataan yang mengkonfirmasi kecelakaan itu, First Air mengatakan komunikasi terakhir pesawat tersebut ialah pada pukul 12:40 waktu setempat, dalam jarak sekitar delapan kilometer dari bandar udara Resolute. Pesawat tersebut jatuh 10 menit kemudian. Laporan cuaca buat pelancong di jejaring First Air melaporkan "kabut tipis" dengan temperatur 7 derajat Celsius pada tengah hari waktu setempat.

Gubernur Jenderal Kanada, David Johnston, yang sedang mengunjungi wilayah Kutub Utara juga dijadwalkan menyelenggarakan kegiatan di Resolute Bay pada akhir pekan. First Air, yang berpusat di Kanata, Ontario, menyediakan layanan barang dan penumpang terjadwal antara permukiman di bagian utara Kanada dan bagian lain negeri tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika