REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Kabinet Mesir Ahad (21/8) mengatakan bahwa pernyataan penyesalan Israel atas kematian lima polisi perbatasannya tidak cukup. "Pernyataan Israel positif di permukaan, tapi tidak sesuai dengan besarnya kejadian dan keadaan marah Mesir terhadap tindakan Israel," kata kantor berita resmi MENA mengutip pernyataan kabinet.
MENA mengatakan, kabinet bersikeras pada jadwal untuk tawaran Israel melakukan penyelidikan bersama atas kematian para polisi Mesir pada Kamis (18/8). Tentara Israel saat itu mengejar gerilyawan yang melakukan serangan sebelumnya di Negev yang menewaskan delapan orang.
Sekitar seribu orang Mesir menggelar protes Sabtu malamnya di luar kedutaan Israel di Kairo. Mereka bertujuan membakar bendera negara Yahudi itu.
Pada Sabtu sore, kementerian luar negeri Israel memanggil kepala perwakilan Israel untuk menyampaikan teguran berkaitan peristiwa mematikan tersebut. Utusan yang dipanggil karena duta besar berada di luar negeri itu membacakan pernyataan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak. ''Ehud Barak menyatakan penyesalannya atas kematian itu dan menawarkan penyelidikan bersama,'' kata kementerian luar negeri Mesir.
Televisi pemerintah Mesir melaporkan sebelumnya pada hari itu bahwa Mesir akan menarik duta besarnya dari Tel Aviv. Namun, Israel mengatakan tidak menerima pemberitahuan atas keputusan itu.