Ahad 21 Aug 2011 21:20 WIB

Israel Ancam Lancarkan Gempuran Menyakitkan pada Hamas

Red: cr01
Serdadu Zionis Israel siap-siaga menyerang Gaza.
Foto: http://ricks.foreignpolicy.com
Serdadu Zionis Israel siap-siaga menyerang Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Menteri Keamanan Dalam Negeri Zionis Israel, Yishak Aharonovitsh, mengancam melancarkan tempuran menyakitkan terhadap Gerakan Perlawanan Islam Hamas, yang dianggap bertanggung jawab atas gelombang serangan terakhir dan aksi-aksi serangan yang dilaksanakan faksi-faksi perlawanan Palestina.

Hal tersebut disampaikan Aharonovitsh saat melihat rumah yang terkena serangan langsung roket Grad di Beer Sheba, Sabtu (20/8) petang, yang menewaskan dua orang Zionis dan melukai 10 orang lainnya. "Israel akan melancarkan serangan menyakitkan pada gerakan Hamas. Masalah ini akan jelas pada hari-hari mendatang," ancamnya.

Sebelumnya, para anggota Knesset Israel menyerukan serangan balasan dengan membunuh para petinggi gerakan Hamas dan PM Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, di samping para pemimpin gerakan seperti Khaled Misy'al (Kepala Biro Politik Gerakan Hamas), sebagai reaksi atas jatuhnya sejulah roket di kota Beer Sheba.

"Israel harus segera melakukan operasi pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas, paling tidak terhadap Ismail Haniyah dan Khaled Misy'al, sebagai reaksi atas serangan Al-Qassam ke kota Beer Sheba dan sejumlah kota Israel lainnya dengan roket Grad," ungkap salah seorang anggota Knesset Israel dari kelompok kanan radikal seperti dikutip surat kabar Israel, Ha'aretz.

Situs surat kabar Yedeot Aharonot menyebutkan bahwa Dewan Menteri Kabinet Israel mengadakan pertemuan darurat untuk membahas eskalasi serangan balasan Israel atas perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Pertemuan yang terdiri dari delapan menteri itu membahas cara untuk membalas perlawanan yang telah membunuh dan melukai sejumlah warga Zionis dengan roket-roket yang ditembakkan perlawanan.

Salah seorang anggota Knesset Israel bahkan menyerukan agar militer Israel kembali menduduki Jalur Gaza. "Balasan yang setimpal terhadap perlawanan adalah dengan menduduki kembali Jalur Gaza. Bila kita tidak melakukan itu, maka kita akan terus mengalami serangan roket dan tetap menjadi sandera gerakan Hamas," ungkapnya.

Chanel Dua televisi Israel menyebutkan bahwa militer Zionis Israel mulai memindahkan tank-tanknya ke perbatasan Jalur Gaza, menyusul eskalasi militer yang disebutnya berbahaya di wilayah selatan tanah Palestina yang terjajah itu.

sumber : Info Palestina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement