REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Sejumlah tank yang tak diketahui jumlahnya keluar dari benteng pertahanan pemimpin Libya, Moammar Qaddafi, di al-Aziziyah. Tank-tank tersebut mulai menembaki orang-orang yang ada di sekitarnya pada Senin (22/8). Demikian laporan TV al-Jazeera.
Mengutip pernyataan perwira pemberontak, laporan-laporan itu mengatakan pertempuran berlanjut di daerah Al-Aziziyah saat pasukan pemberontak berusaha untuk mendapatkan kontrol penuh dari ibu kota. Laporan-laporan sebelumnya mengatakan bahwa pasukan setia Qaddafi sekarang mengontrol sekitar 15-20 persen dari Tripoli. Mereka masih berjuang melawan pemberontak.
Al-Jazeera mengatakan pertempuran telah berhenti di banyak kota. Kecuali, daerah Bab Al-Aziziyah di pinggiran Selatan Tripoli yang menjadi wilayah pertahanan kubu Qaddafi.
Ratusan pemberontak dan rakyat jelata berbondong di Lapangan Hijau di pusat ibu kota Tripoli. Mereka meneriakkan kata-kata kemenangan dan menembakkan senjata-senjata ke udara.
Sementara itu, berita-berita dari Tripoli juga menyebutkan bahwa Qaddafi yang telah berkuasa selama 39 tahun di negeri itu masih berada di ibu kota. Pemimpin yang berkuasa sejak mengkudeta Raja Idris pada 39 tahun lalu dan mengubah kerajaan menjadi republik itu sebelumnya menegaskan dia tidak akan meninggalkan Libya. Qaddafi bertekad berjuang mempertahankan negaranya sampai titik darah penghabisan.