REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Saif al-Islam, anak Muammar Qaddafi yang diklaim oleh pemberontak dan International Criminal Court (ICC) telah ditahan, muncul Senin malam di hotel Tripoli tempat menginap para wartawan asing. Ia tiba di Hotel Rixos dan berbicara dengan para wartawan di sana.
Tayangan televisi menggambarkan ia mengepalkan tinju ke udara, senyum, dan melambai, dan menyalami para pendukung. Ia kerap membuat tanda kemenangan (victory) dengan jarinya.
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Tripoli masih dikuasai pemerintah dan ayahnya selamat.
Sebelumnya, pasukan pro-Qaddafi yang berjaga di hotel tersebut membawa serombongan kecil wartawan ke kompleks kediaman Qaddafi Bab al Aziziyah. Di sana mereka bertemu dengan Saif.
Rombongan wartawan tersebut kembali ke hotel ditemani Saif, yang kemudian berbicara kepada para wartawan lainnya di lobi. Ia kemudian membawa rombongan wartawan berikutnya ke Bab al Aziziyah untuk kunjungan singkat.
Saif mengatakan “Saya di sini untuk membantah rumor. Ini perang teknologi dan elektronik untuk menyebabkan chaos dan terror di Libya. Mereka juga membawa geng bersenjata melalui laut dan darat.” Saif merujuk pada pesan SMS yang dikirimkan kepada masyarakat Tripoli pada Senin yang berisikan selamat atas jatuhnya Qaddafi.
Ia mengatakan Tripoli berada dalam kontrol pemerintah dan dirinya tak khawatir dengan surat penahanan dirinya yang dikeluarkan ICC di Den Haag, yang menuduhnya dan ayahnya atas kejahatan kemanusiaan. Ditanya apakah ayahnya selamat di Tropoli, ia mengatakan “Tentu.”