REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - NATO melancarkan serangan udara terhadap kompleks pemimpin Libya, Moammar Qaddafi, di ibu kota Tripoli pada Selasa (23/8) pagi. Demikian laporan Al-Arabiya.
Beberapa sumber yang tak disebutkan jati dirinya mengatakan bahwa mereka mendengar suara serangan di dekat Bab Al-Aziziyah. ''Suara pemboman juga terdengar dari pangkalan udara Mitiga,'' kata stasiun televisi yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, tersebut.
Serangan udara itu dilancarkan saat gerilyawan oposisi melanjutkan upaya mereka untuk merebut Tripoli dengan mengerahkan senjata dan petempur lagi. Gerilyawan Libya memerlukan waktu tiga hari untuk bergerak maju dari pinggiran ke pusat kota Tripoli. Mereka sekarang merebut sebagian besar Tripoli, kecuali Bab Al-Aziziyah, dengan kecepatan yang tak terduga dan nyaris tak menghadapi perlawanan.
Putra tertua Qaddafi, Mohammed dan adiknya Saif al-Islam, mulanya dikatakan ditangkap gerilyawan. Tapi, laporan terkini menyebutkan Mohammed meloloskan diri. Sementara, Saif muncul di Tripoli.
NATO melanjutkan patroli udara di Libya sampai tentara Qaddafi sepenuhnya mundur. Dewan Peralihan Nasional (NTC) memberi tahu warga Tripoli agar tidak mendekati Bab Al-Aziziyah. Sebab, tembok yang mengelilingi tempat itu akan dibom oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Kaum revolusioner dilaporkan berada di mana-mana di Tripoli. Sebagian dari mereka di dekat Bab Al-Aziziyah, tapi pasukan Gaddafi telah berusaha melawan.
Bab Al-Aziziyah dan sekitarnya, Rixos --termasuk Kebun Binatang dan hutan kota Nasr-- dijaga ketat. Ada sistem terowongan di bawahnya. Sebagian permukiman di Tripoli dan rumah sakit pusat menghadapi pemboman mortir dari dalam Bab Al-Aziziyah.