REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY meminta di bulan Ramadhan ini Libya belajar dari Nabi Muhammad SAW saat merebut kembali ke kota Makkah. Salah satu hikmah dari sejarah itu, yakni Rasul menyelesaikan konflik secara damai.
"Ada pelajaran sejarah yang amat mulia ketika Rasulullah Nabi Muhammad SAW memimpin peperangan dan harus merebut kembali kota Makkah Al Mukaromah," ujar Presiden, disela-sela safari Ramadhan, di Pusat Kesenjataan Infanteri, Cipatat, Selasa (23/8).
Ketika itu, lanjut SBY, ada kecemasan di warga setempat kala pasukan (Rasul) memasuki kota Makkah. Seakan akan ada pembalasan dan terjadi pertumpahan darah.
Akan tetapi dengan kearifan Rasulullah akhirnya hal itu tidak terjadi. Justru pada hari yang mencemaskan waktu itu beliau menetapkannya sebagai hari kasih sayang dan pengampunan. Akhirnya selamatlah kota makkah dari kekerasan yang tidak perlu membawa jatuhnya korban penduduk sipil atau mereka-mereka yang tidak berdosa.
"Saya kira kita patut renungi pelajaran sejarah yang maha agung itu dan kita tetap berharap akan terjadi proses yang baik berakhirnya konflik kekerasan sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad saat memimpin pasukan ke Makkah," kata SBY.