REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Libya membutuhkan bantuan komunitas internasional, termasuk dari Israel, juru bicara oposisi Libya, Ahmad Shahabi, mengatakan kepada media Israel, Haaretz, Selasa melalui telepon dari London.
Ketika ditanya apa jenis bantuan yang diperlukan Libya, Ahmad Shabani, pendiri Partai Demokrat Libya, mengatakan: "Kami meminta Israel untuk menggunakan pengaruhnya dalam komunitas internasional untuk mengakhiri rezim tirani Qaddafi dan keluarganya."
Shabani, 43, adalah putra mantan menteri di kabinet raja Libya, yang digulingkan pada tahun 1969. Setelah kudeta militer yang dipimpin oleh Qaddafi, keluarga Shabani melarikan diri dari Libya dan menetap di London.
Shabani, yang dididik di Inggris, kemudian kembali ke Libya dan mulai bekerja untuk kelompok oposisi.
Pada bulan Maret, ia mulai berbicara menentang rezim, tetapi ia kembali ke London ketika dia merasa hidupnya dalam bahaya.Di luar negeri, ia berperan sebagai juru bicara oposisi.
Ketika Shabani ditanya apakah sebuah pemerintahan yang terpilih secara demokratis di Libya akan mengakui Israel, ia menjawab, "Itu pertanyaan yang sangat sensitif. Pertanyaannya adalah apakah Israel akan mengenali kita."
Ia mengatakan aktivis Al-Qaeda telah bekerja untuk Qaddafi, dan menurut laporan intelijen yang dapat diandalkan, banyak orang asing yang menyusup di daerah perbatasan negara.
Menurut Shabani, dalam transisi menuju Libya baru yang diperlukan sebuah organisasi di bawah naungan PBB untuk mengawasi pemilu yang demokratis. Dia mengatakan dia berharap untuk melihat Afrika Selatan gaya komite rekonsiliasi didirikan untuk mencegah tindakan balas dendam atau perang saudara baru.