Rabu 24 Aug 2011 19:34 WIB

Istri Thaksin Dibebaskan Pengadilan Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Pengadilan Thailand Rabu (24/8) membebaskan mantan isteri mantan PM Thaksin Shinawatra dalam satu keputusan banding atas hukuman penjara tiga tahun karena tidak membayar pajak. Pojaman Shinawtra "tidak memiliki kewajban untuk membayar pajak" ketika dia menjual saham dalam perusahaan telekom milik keluarganya kepada abangnya, kata seorang hakim di Pengadilan Pidana Bangkok.

Thaksin yang adik perempuannya Yingluck Shinawatra adalah perdana menteri baru Thailand setelah partainya meraih kemenangan dalam pemilu Juli, digulingkan dalam satu kudeta militer 2006 tinggal di luar negeri untuk menghindari hukuman dua tahun penjara karena terlibat korupsi.

Beberapa anggota keluarga besarnya menghadapi pemeriksaan pengadilan menyangkut kekayaan mereka setelah Thaksin digulingkan. Pada Rabu pengadian tinggi membebaskan semua ketiga terhukum karena memberi keterangan palsu.

Tetapi pengadilan tetap menguatkan hukuman mengelak pajak dan hukuman dua tahun penjara terhadap Bannapot Damapong,saudara kandung Pojaman.

Pojaman ,saudara kandungnya dan sekretarisnya Kanjanapa Hongheun divonis Juli 2008 karena berkolusi mengelak pajak senilai sekitar 18 juta dolar AS dalam niai tukar sekarang -- dalam pemindahan saham di perusahaan Komputer dan Komunikasi Shinawatra, yang kemudian berubah menjadi Shin Corp.

Thaksin meninggalkan Thailand bebrapa hari setelah istrinya divonis-- dan menjelang sidang perkara korupsinya, dan menyatakan tuduhan-tuduhan terhadap dirinya bermotif politik.

Ia kemudian dihukum tanpa kehadirannya dua tahun penjara menyangkut perjajian jual-beli tanah yang melibatkan istrinya. Dua pemerintah yang didukung Thaksin disingkirkan dari kekuasaan oleh pengadilan tahun 2008, di tengah-tengah konflik politik di Thailand.

Pada Februari tahun lalu Mahkamah Agung menyita sekitar 1,4 miliar dolar AS atau sekitar separuh dari kekayaan Thaksin, yang diduga hasil dari penjualan Shin Corp kepada perusahaan Temasek Holdings yang berpusat di Singapura Januari 2006.

Keputusan itu mungkin merupakan aksi kekerasan politik terburuk Thailand dalam puluhan tahun ketika kelompok 'Baju Merah' yang pro-Thakksin melancarkan unjuk rasa d jalan-jalan Bangkok selama dua bulan yang berakhir dengan lebih darr 90 orang tewas dalam bentrokan antara tentara dan para pemrotes.

Pojama dan Thaksin bercerai November 2008, mengakhiri perkawinan 32tahun dana dia kini kadang-kadang menggunakan nama kecil ibunya 'Na Pomphet'.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement