REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Liga Arab Ahad (28/8) pagi menyeru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan negara-negara yang peduli untuk mencairkan aset dan properti Libya. Demikian dalam satu pernyataan yang disiarkan di Kairo, Mesir, setelah pertemuan khusus para menteri luar negeri Arab.
Para menteri menyerukan kepada Dewan Keamanan dan negara-negara bersangkutan untuk memikul tanggung jawab mereka dalam keadaan sulit. ''Rakyat Libya menyatakan tidak lagi berlaku keputusan untuk memblokir dana, aset dan properti milik negara Libya,'' kata komunike tersebut.
Mereka juga meminta PBB untuk mengizinkan Dewan Peralihan Nasional (organ politik pemberontak Libya) untuk menduduki kursi Libya di Perserikatan Bangsa Bangsa dan berbagai organisasi. Orang nomor dua NTC, Mahmud Jibril, memimpin delegasi Libya di pertemuan Liga Arab di ibu kota Mesir itu.
Jibril menekankan bahwa NTC sangat membutuhkan bantuan keuangan. Dia juga memperingatkan terjadinya ketidakstabilan di Libya jika pemberontak gagal untuk memulihkan gaji dan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.