Selasa 30 Aug 2011 08:40 WIB

Kedubes Prancis di Tripoli Dibuka Lagi

Moammar Qaddafi
Foto: AP/Alessandro di Meo
Moammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS - Prancis membuka kembali kedutaan besarnya di Tripoli, ibu kota Libya, Senin (29/8), setelah menutupnya selama enam bulan terakhir ketika pemberontak berperang untuk menggulingkan Moammar Qaddafi. Demikian kata seorang juru bicara kementerian luar negeri.

"Kedutaan besar kami di Tripoli dibuka lagi," kata Bernard Valero.

Ia menambahkan bahwa utusan Prancis di kota Benghazi, Antoine Sivan, akan segera pergi ke Tripoli setelah otoritas tertinggi pemberontak tiba di sana. Satu tim diplomatik yang dipimpin deputi Sivan tiba di Tripoli pada Senin. Dia berada di kedutaan Prancis di ibu kota Libya itu.

Paris menutup kedutaannya di Tripoli pada 26 Februari dan mengungsikan stafnya di tengah kekhawatiran mengenai keselamatan mereka di sebuah kota yang saat itu dikuasai pasukan pro-Qaddafi. Kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) saat ini sedang dalam proses memindahkan pemerintah mereka ke Tripoli dari markas sebelumnya di Benghazi.

Prancis adalah negara besar pertama yang mengakui NTC sebagai pemerintah sah Libya. Presiden Nicolas Sarkozy menggalang dukungan diplomatik dan internasional untuk revolusi Libya menentang kekuasaan 42 tahun Qaddafi.

NTC, yang mengatur permasalahan kawasan timur yang dikuasai pemberontak, sejauh ini melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel pemimpin Libya Moammar Qaddafi.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement