REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA, WILAYAH PALESTINA - Seorang remaja Gaza meninggal Senin, karena luka yang dideritanya dalam serangan Israel awal Agustus, sehingga jumlah korban jiwa akibat serangan udara Israel jadi 27, kata beberapa sumber medis.
Haitam Maruf (14) terkena pecahan rudal dalam serangan yang dilancarkan Israel terhadap gerilyawan Palestina pada 19 Agustus di daerah Beit Lahiya di Jalur Gaza.
Serangan udara tersebut adalah salah satu gelombang serangan yang dilancarkan dalam pembalasan bagi serangkaian penembakan mematikan di satu jalan gurun tepat di sebelah utara kota pelancongan Laut Merah, Eilat, sehingga menewaskan delapan orang Israel.
Tel Aviv menuduh Komite Perlawanan Rakyat, yang berpusat di Jalur Gaza, sebagai pelaku penembakan itu. Kebanyakan korban tewas dalam aksi pemabalasan Israel adalah gerilyawan, tapi sebagian lagi adalah warga sipil, tiga di antara mereka anak kecil, kata petugas di dinas keadaan darurat Kota Gaza.
Seorang warga sipil Israel juga tewas di kota gurun Beershiva dalam serangan roket balas-dendam oleh gerilyawan Jalur Gaza.
Satu serangan roket lagi menghantam Israel, Senin larut malam (29/8) tapi jatuh di daerah tak berpenghuni dan tak merenggut korban atau menimbulkan kerusakan, kata wanita juru bicara militer Israel.
Itu adalah peluru mortir atau roket keenam yang ditembakkan dari Jalur Gaza sejak kelompok gerilyawan utama mengumumkan gencatan senjata pada Kamis malam (25/8), kata wanita juru bicara tersebut.
Setelah serangan tersebut, satu pesawat tak berawak pengintai Israel menembakkan roket ke arah dua gerilyawan karena mereka berusaha untuk meluncurkan bom ke Israel dari daerah perumahan di pusat Kota Gaza, menurut saksi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika