Rabu 31 Aug 2011 10:10 WIB

DK PBB Kutuk Penyerangan Personelnya di Lebanon

Tentara Israel berdiri di perbatasan Israel-Lebanon di mana poster pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, terpampang.
Foto: AP/Mohammed Zaatari
Tentara Israel berdiri di perbatasan Israel-Lebanon di mana poster pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, terpampang.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Dewan Keamanan (DK) PBB, Selasa (30/8), dengan keras mengutuk serangan terhadap personel pemelihara perdamaian PBB di Lebanon. Kutukan tersebut dilontarkan saat DK PBB memperbarui mandat pasukan penting itu selama satu tahun lagi.

Dua serangan bom pinggir jalan dilancarkan terhadap pasukan UNIFIL, yang memiliki 12.000 personel, dalam empat bulan belakangan. Sementara, tentara Israel dan Lebanon telah saling tembak di perbatasan tak resmi yang dimaksudkan dijaga oleh pasukan pemelihara perdamaian itu.

Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota tersebut mengutuk dengan sangat keras serangan teror terhadap UNIFIL pada 27 Mei dan 26 Juli. Sebanyak enam personel berkebangsaan Italia dan enam dari Prancis cedera dalam kedua peristiwa itu.

DK juga mengutuk peristiwa di perbatasan pada 15 Mei. Tentara Israel ketika itu menembaki pemrotes sehingga menewaskan 10 orang. Begitu pula peristiwa 1 Agustus saat tentara Israel dan Lebanon terlibat baku-tembak. Masing-masing saling menyalahkan atas peristiwa tersebut.

UNIFIL didirikan pada 1978 untuk mengawasi perdamaian rapuh di sepanjang perbatasan Lebanon selatan dengan Israel. UNIFIL diperkuat setelah agresi singkat Israel ke Lebanon pada 2006. Garis gencatan senjata, Jalur Biru, tak pernah sepenuhnya digambarkan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement