Ahad 04 Sep 2011 23:30 WIB

Para Pemberontak Libya Berjanji tak akan Balas Dendam

REPUBLIKA.CO.ID, Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) mengimbau warga sipil di daerah-daerah yang dikuasai mantan pemimpin Moammar Qaddafi untuk berbalik ke sisi oposisi dan berjanji tidak akan ada balas dendam.

Berbicara di Tripoli pada Sabtu (3/9), wakil ketua NTC Ali Tarhouni mengatakan pasukan pemerintah sementara selama ini tidak melakukan aksi balas dendam dan memperlakukan lawan mereka dengan santun.

Ia mengatakan termasuk mereka yang 'menyebabkan korban tewas' akan diperlakukan sesuai norma-norma hukum. Tarhouni juga mengumumkan pembentukan sebuah komite untuk mengurusi keamanan di Tripoli dan nasib para tahanan.

Sebelumnya, pemimpin NTC Mustafa Abdel Jalil mengatakan pasukannya berada dalam 'posisi yang kuat' dan dapat masuk ke kota manapun, tetapi mereka ingin menghindari pertumpahan darah.

Dalam jumpa pers di Benghazi, Jalil juga mengatakan gencatan senjata selama seminggu mulai berlaku bagi pendukung pemerintah yang lama. Ia mengatakan inilah saatnya bagi pendukung Gaddafi di Sirte, Bani Walid dan sejumlah daerah lain untuk menyerah secara damai.

Pemberontak di Libya mengatakan mereka bersiap mengepung Bani Walid, salah satu daerah kekuasaan mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi yang masih tersisa. Para pejuang anti-Gaddafi hari Minggu mengatakan mereka siap menyerang.

NTC telah memperpanjang batas waktu bagi lawan-lawannya untuk meletakkan senjata hingga Sabtu depan. Mereka berharap dapat menghindari pengepungan daerah-daerah sipil. Juga hari Sabtu, utusan PBB Ian Martin tiba di Tripoli untuk berbicara

sumber : Voanews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement