Sabtu 10 Sep 2011 16:38 WIB

DK PBB Didesak Dukung Kemerdekaan Palestina

Rep: C28/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,Ramallah --- Palestina akan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mendukung rencana kemerdekaan Palestina. Ini merupakan langkah awal untuk memulai konfrontasi dengan Amerika Serikat.

Pejabat pemerintah, Hanan Ashrawi adalah orang pertama yang mengungkapkan rencana tersebut. Dia meminta agar Palestina diakui sebagai sebuah negara merdeka, tanpa mengenyampingkan hak veto Amerika.

"Kami akan pergi ke PBB dengan membuka semua opsi, " kata Ashrawi dalam konfrensi pers. Sebagai langkah antisipasi, mereka pun akan mendatangi Dewan Keamanan PBB.  

Hal ini dilakukan karena pemerintah Palestina tidak ingin membatasi diri pada satu pilihan. Amerika pun didesak untuk menjauhkan diri jika tidak mendukung rencana kemerdekaan ini.

Langkah Palestina dalam mencari dukungan dari negara anggota PBB menempatkan Washington pada posisi canggung. Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu negara-negara Arab lain untuk bangkit melawan penguasa otoriter.

Amerika adalah sekutu dekat Israel. Amerika telah banyak berinvestasi dalam proses perdamaian selama bertahun-tahun. Untuk itu Amerika pun ingin agar kemerdekaan Palestina diraih karena proses negosiasi, bukan tindakan sepihak.

Namun, kesabaran warga Palestina sudah habis. Mereka sudah menyerah pada segala negosiasi yang dilakukan dengan pihakl Israel. Proses negosiasi pun sempat terhenti beberapa tahun.

Selanjutnya Palestina menuntut PBB untuk mengakui wilayah kekuasan mereka. Wilayah tersebut antgara lain di Jakur Gaza, tepi barat dan Jerussalem Timur, wilayah yang direbut Israel dalam Perang Timur Tengah tahun 1967.

Dalam mengajukan rekomendasi, Dewan keamanan akan mengacu pada permintaan majelis umum. Jika keanggotaan Dewan atau musyawarah veto ditunda, maka Palestina bisa naik banding langsung ke Majelis Umum.

Ashrawi mengatakan bahwa Palestina masih menyusun teks kemerdekaan. Palestina pun belum memutuskan apakah akan menyebutkan batasan wilayah secara rinci, seperti Yerussalem. Hal ini akan berpengaruh pada masa depan Palestina, nantinya.

Saat ini pemerintah Israel masih bersikeras mempertahankan kedaulatan atas semua kota suci. Israel menolak klaim Palestina di sektor timur Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement