Ahad 11 Sep 2011 11:59 WIB

Israel Bangun Kembali Dubesnya di Mesir

Rep: Antara/Xinhua-0ANA/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Israel sedang bekerja sama dengan pemerintah Mesir untuk segera mengembalikan duta besar Israel untuk Kairo, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Sabtu malam.

"Saya berusaha untuk memastikan bahwa pengaturan keamanan (Duta Besar Israel) dan stafnya memerlukan ketegasan dan memenuhi kebutuhan keamanan Israel. Untuk saat ini, konsul kami untuk urusan negara akan terus mewakili Israel di Kairo," kata Netanyahu dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Komentarnya itu muncul kurang dari sehari setelah ratusan pengunjuk rasa menyerbu kedutaan besar Israel di Kairo, mendorong Netanyahu memerintahkan evakuasi darurat duta besar Yitzhak Levanon, bersama dengan beberapa staf diplomatik dan 80 keluarga mereka, yang naik pesawat militer ke Israel pada Sabtu pagi.

Enam warga Israel lainnya, para penjaga keamanan kedutaan, kemudian diselamatkan oleh para anggota pasukan komando Mesir yang tiba di tempat kejadian ketika puluhan demonstran telah membakar bendera Israel, dan membuang ratusan dokumen kedutaan lewat jendela.

Sebelum kedatangan pasukan komando, enam orang telah membarikade diri mereka di sebuah ruangan yang dilindungi oleh sebuah pintu baja berat di dalam gedung kedutaan.

Netanyahu, disertai dengan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman dan Kepala Shin Bet (Agen Keamanan Israel) Yoram Cohen, telah berbicara dengan pemimpin tim keamanan di telepon dari ruang yang dibentuk di Kementerian Luar Negeri, Yerusalem, meyakinkan bahwa semua usaha dilakukan untuk memastikan penyelamatan mereka.

Operasi penyelamatan ini dimungkinkan setelah Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton memperhatikan imbauan Netanyahu dan campur tangan pribadi atas krisis ini, menekan para pemimpin pemerintahan dewan militer Mesir untuk memerintahkan penjagaan keselamatan orang-orang Israel.

Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, juga menghubungi rekannya Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta dan utusan khusus Obama untuk Timur Tengah Dennis Ross, meminta bantuan langsung mereka.

Pasukan Mesir, yang tiba di Kedutaan sekitar 20 menit setelah massa pecah di situ, dilaporkan telah menutupi kepala orang-orang Israel 'untuk menyembunyikan identitas mereka dan kemudian bergegas ke bandara Kairo, di mana mereka ditempatkan pada satu pesawat Angkatan Udara Israel.

Netanyahu mengatakan, dia ingin berterima kasih secara pribadi kepada Obama atas bantuannya, dan mengatakan bahwa "itu adalah saat yang menentukan" yang "menegaskan aliansi khusus antara Israel dan Amerika Serikat."

Perdana menteri juga mencatat tindakan yang diambil oleh pasukan Mesir "yang tidak diragukan lagi dalam mencegah tragedi." "Kami mengadakan kontak dengan pemerintah Mesir. Sudah jelas bagi semua pihak bahwa melindungi kedutaan merupakan bagian tak terpisahkan dari tanggung jawab negara berdaulat," kata Netanyahu.

Perdana menteri mengatakan, Israel bertekad untuk melestarikan perjanjian perdamaian yang ditandatangani dengan Mesir pada tahun 1979. "Kami akan terus menjaga perdamaian dengan Mesir. Ini adalah kepentingan kedua negara," kata Netanyahu.

Dia menambahkan bahwa Israel akan "mencoba untuk mencegah kerusakan lebih lanjut" dalam hubungan dengan Turki dan akan terus mengejar perdamaian dengan Palestina. Dalam pesan pribadi kepada warga Israel, Netanyahu mengatakan bahwa Timur Tengah "akan melalui skala gempa bersejarah."

"Itu sebabnya kita harus bekerja dengan menahan diri, penilaian dan tanggung jawab," kata Netanyahu. "Kita harus memahami bahwa hal-hal itu terjadi di sini terkait dengan arus bawah tanah yang besar yang tidak ada hubungannya dengan Israel," katanya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement