Rabu 14 Sep 2011 08:24 WIB

Ancam Pengguna Jejaring Sosial Meksiko, Dua Mayat Digantung Kartel

Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan.
Foto: AP/Miguel Tovar
Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan.

REPUBLIKA.CO.ID,NUEVO LAREDO - Mayat seorang pria dan wanita ditemukan tergantung di jembatan di timur laut Meksiko, Selasa, dengan disertai pesan yang mengancam siapa saja yang melaporkan tindak kekerasan narkoba di jejaring sosial.

Pesan tersebut diletakkan berdekatan dengan kedua mayat itu. Keduanya ditemukan dalam kondisi setengah telanjang. Mayat tersebut secara tidak langsung ditujukan kepada situs internet yang dibuat untuk melaporkan tindak kekerasan narkoba di wilayah tersebut.

"Hal itu (pembunuhan) akan terjadi pada kalian semua," demikian pesan yang ditandai dengan huruf "Z" yang biasanya dihubungkan dengan geng obat bius Zetas.

Nuevo Laredo terletak di Tamaulipas, negara bagian di Meksiko timur laut, yang berbatasan dengan Amerika Serikat. Wilayah tersebut merupakan tempat geng Zetas dituduh melakukan sejumlah serangan dengan kekerasan.

Geng Zetas tadinya adalah mantan perwira elit militer yang bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk kartel Teluk pada tahun 90-an. Perpecahan di antara mereka lah yang kemudian dianggap sebagai penyebab perang obat bius di Meksiko.

Meksiko adalah salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis. Wartawan telah dibungkam dengan ancaman atau kekerasan di sejumlah tempat. Masyarakat daerah itu sering bergantung pada jejaring sosial untuk mendapatkan informasi tentang penembakan atau kekerasan karena narkoba.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement