REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM-- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Selasa bahwa tujuan utama pembangunan pagar di perbatasannya dengan Mesir adalah untuk memblokir militan dan bukan hanya para penyelundup dan pendatang ilegal.
"Pembangunan pagar tersebut pertama kali dimaksudkan untuk melawan aktivitas teror, dan kemudian baru melawan para penyusup (lainnya)," kata radio angkatan darat saat mengutipnya saat tur ke perbatasan,.
Israel mulai membangun pagar itu pada akhir tahun lalu untuk menghentikan gelombang ribuan pendatang ilegal lewat liang-liang perbatasan, yang juga merupakan rute utama obat-obatan dan perdagangan manusia ke Israel.
Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan pekerjaan pemagaran itu akan dipercepat dan diperkirakan akan selesai sebelum September tahun depan.
"Perbatasan Israel dengan Mesir adalah perbatasan damai. Untuk melanjutkan perdamaian, harus ada keamanan, dan untuk maksud itulah pagar diperlukan," katanya seperti dikutip. "Pengerjaannya yang cepat penting untuk perdamaian maupun keamanan."
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak pembunuhan enam polisi Mesir bulan lalu di perbatasan pada saat Israel memburu militan yang menyeberangi Sinai dan membunuh delapan orang Israel.
Pekan lalu, ratusan warga wesir mengamuk masuk kedubes Israel di Kairo, beberapa diantaranya melemparkan surat-surat kedubes dari balkon dan merobek-robek bendera Israel.
Serangan tersebut merupakan yang terburuk sejak Israel menempatkan misinya di Mesir, negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan negara Yahudi itu sejak 1979.
Hampir seluruh staf diplomat Israel dievakuasi dari Mesir setelah serangan terhadap kedubes tersebut.