Rabu 14 Sep 2011 12:59 WIB

Petani Bunuh Satu Anak TK di Cina dan Tiga Orang Dewasa dengan Kampak

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Seorang petani yang mengalami masalah kesehatan mental menyerang dan membunuh satu anak dan tiga orang dewasa dengan sebuah kampak saat mereka melakukan perjalanan ke sebuah sekolah taman kanak-kanak di Cina, Rabu. Penyerang berusia 30 tahun itu melakukan serangan mematikan tersebut di kota Gongyi di provinsi Henan, di Cina tengah, Rabu pagi sekali, kata pemerintah kota itu dalam sebuah pernyataan.

Ia juga melukai dengan serius satu anak lainnya dan satu orang dewasa, dan sejak itu ia ditahan, kata pernyataan tersebut menambahkan. "Menurut beberapa warga setempat, tersangka Wang Hongbin memiliki sejarah sakit kesehatan mental."

Sebuah laporan di laman berita setempat www.dahe.cn mengatakan, korban-korban dewasa semuanya adalah orangtua yang akan membawa anak-anak mereka ke sekolah TK dekat tempat itu. Seorang pegawai di TK Tongxing di Gongyi, yang tidak mau memberikan namanya, memastikan bahwa kedua anak itu adalah murid di lembaga tersebut. 

Ia menambahkan bahwa serangan itu tidak terjadi di prasekolah itu sendiri, tapi di jalanan.Ia menolak mengomentari lebih lanjut dan meletakkan telponya. Insiden itu adalah yang terakhir dalam serangkaian serangan kekerasan yang melibatkan anak-anak yang telah memaksa pemerintah untuk meningkatkan keamanan di sekitar sekolah dan TK di Cina.

Pada akhir Agustus, delapan anak terluka ketika seorang anggota staf di sebuah pusat perawatan untuk anak-anak pekerja imigran di Shanghai melakukan serangkaian serangan. Wanita pekerja itu menggunakan sebuah pemotong untuk melukai anak-anak berusia tiga dan empat tahun di sebuah tempat anak-anak "Little Happiness Star" di pinggiran timur sebuah kota metropolis Cina, menurut laporan berita setempat.

Tersangka dalam kasus itu juga diperkirakan menderita masalah kesehatan mental. Tahun lalu, sedikitnya lima serangan besar terjadi di sekolah-sekolah di Cina, yang menewaskan 17 orang -- termasuk 15 anak -- dan melukai lebih dari 80 orang.

Dua dari penyerang telah dieksekusi dan dua lainnya melakukan bunuh diri. Tersangka dalam seragan kelima dijatuhi hukuman mati pada Juni 2010. Beberapa pakar mengatakan bahwa serangan itu menunjukkan bahwa Cina telah membayar harga karena memusatkan pada pertumbuhan ekonomi sementara mengabaikan masalah yang terkait dengan perubahan sosial yang cepat.

Penelitian-penelitian melukiskan peningkatan dalam prevalensi kekacauan mental di Cina, beberapa terkait dengan stres saat masyarakat menjadi melangkah lebih cepat dan sistem dukungan sosial melemah.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement