REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - FBI mengatakan Kamis bahwa kuliah kritis tentang Islam di akademi training mereka telah dihentikan.
Salah satu mata kuliah menyebut, antara lain, bahwa Muslim lebih saleh memiliki peluang lebih besar ntuk melakukan kekerasan.
Seorang pejabat penegak hukum federal, berbicara dengan syarat anonim tentang masalah pelatihan internal FBI, mengatakan kuliah itu hanya diberikan selama tiga hari pada April lalu.
Juru bicara FBI, Christopher Allen, mengatakan bahwa pasca kuliah, perubahan kebijakan telah dilakukan untuk lebih memastikan bahwa semua pelatihan konsisten dengan standar FBI.
Adalah Wired.com yang pertama mempublikasikan adanya pelatihan itu. Kuliah kritis atas Islam diberikan kepada seluruh agen FBI.
Sejak serangan teroris 11 September 2001, FBI telah menekankan pentingnya bekerja dengan para pemimpin dalam komunitas Muslim sebagai bagian penting dari perang melawan terorisme.
Soal pelatihan itu, mereka berdalih tujuan dari program pelatihan adalah untuk memberikan pandangan yang berbeda, tetapi dengan keseimbangan dan konteks yang tidak berlawanan.