REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA--Kanada akan menentang pengakuan PBB terhadap negara Palestina, kata Perdana Menteri Stephen Harper, Jumat, setelah Presiden Mahmud Abbas berjanji mengupayakan keanggotaan penuh Palestina di badan dunia tersebut.
"Tindakan sepihak seperti ini tidak membantu dalam upaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah," kata Harper kepada wartawan. "Kanada menganggap tindakan itu sangat patut disesalkan dan kami akan menentangnya di PBB," tambahnya.
Abbas mengupayakan pengakuan atas negara Palestina sesuai dengan batas-batas yang ada sebelum Perang Enam Hari 1967 yang mencakup Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel mengatakan, batas-batas itu tidak berlaku lagi dan perbatasan negara Palestina mendatang harus ditetapkan melalui negosiasi bilateral.
Washington mengancam memveto upaya keanggotaan Palestina itu di Dewan Keamanan PBB dengan mengatakan, hal itu akan merusak prospek perundingan perdamaian dan negara Palestina hanya bisa dibentuk melalui perundingan dengan Israel.
Utusan-utusan dari AS, Uni Eropa dan dua anggpota lain Kwartet Timur Tengah (PBB dan Rusia) mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Palestina dan Israel untuk berusaha membawa mereka kembali ke perundingan perdamaian langsung yang dimulai setahun lalu.