REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH - Israel, Sabtu (17/9), meningkatkan pasukan keamanan di Tepi Barat karena takut terjadi pemberontakan beberapa hari sebelum permohonan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Demikian kata para saksi mata.
''Serdadu Israel menghentikan orang-orang Palestina yang bergerak dengan mobil-mobil mereka melalui dua pos pemeriksaan utama yang menghubungkan kota-kota Tepi Barat dengan Yerusalem Timur,'' kata para saksi.
Mereka menambahkan bahwa pos-pos pemeriksaan lebih banyak ditempatkan di persimpangan utama di Tepi Barat. Pada Jumat, Radio Israel melaporkan bahwa satu pasukan tambahan berkekuatan 1,500 tentara akan dikerahkan di Tepi Barat untuk menghadapi kekerasan dari pihak Palestina.
Israel juga mengambil langkah-langkah keamanan di sekitar permukiman Yahudi di sana untuk mencegah bentrokan antara pemukim Yahudi dengan warga Palestina. Rakyat Palestina merupakan pemilik sah wilayah itu yang dicaplok Israel dalam Perang 1967 dan dikutuk oleh masyarakat internasional.
Rakyat Palestina berencana mengadakan demonstrasi massa untuk mendukung kepemimpinan mereka mengupayakan keanggotaan di PBB. Permintaan Palestina akan disampaikan melalui Dewan Keamanan PBB pada 23 September.
Sejumlah besar negara telah menyatakan dukungannya terhadap pengakuan Palestina sebagai negara dan sebagai anggota penuh PBB. Suatu kenyataan yang membuat Israel dan AS semakin meningkatkan diplomasinya untuk menggagalkan upaya Palestina yang mendapat dukungan luas itu.