REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI - Jumlah korban tewas dalam ledakan di luar Pengadilan Tinggi New Delhi, ibu kota India, pekan lalu naik menjadi 15 orang. Ini setelah seorang pria 58 tahun meninggal karena luka-lukanya pada Sabtu (17/9) pagi waktu setempat. Demikian kata polisi.
Rotan Lal meninggal di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia. Dia dalam kondisi kritis setelah kedua kakinya diamputasi.
''Beberapa 24 korban lainnya yang terluka dalam ledakan tersebut saat ini menjalani perawatan di rumah sakit kota yang berbeda,'' menurut polisi.
Ledakan itu terjadi pada 7 September ketika sebuah bom meledak di gerbang yang sibuk di Pengadilan Tinggi New Delhi. Ledakan menewaskan seketika di tempat kejadian sekitar 11 orang dan 76 lainnya cedera.
Ledakan itu diakui dilakukan oleh Alqaidah dari jaringan Harkat-ul-Jihad al-Islami dalam satu pernyataan email. Mereka menuntut agar serangan parlemen yang dituduhkan pada Guru Afzal ditangguhkan dari hukuman gantung. Atau jika tidak, pengadilan akan menghadapi serangan.
Polisi India sejauh ini telah menangkap tiga orang dalam kaitan serangan itu.