REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad, Ahad (18/9), melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengenai upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB.
Pertemuan di New York itu terjadi di tengah upaya-upaya internasional yang mencoba mengatasi pertikaian di PBB berkaitan dengan gerakan untuk mengupayakan pengakuan penuh negara Palestina.
Israel telah memperingatkan bahwa langkah Palestina dapat meningkatkan gejolak di
Timur Tengah. Amerika Serikat telah mengancam untuk memveto permohonan apapun kepada Dewan Keamanan (DK) PBB untuk pengakuan tersebut.
"Ada pertemuan singkat antara keduanya dan mereka membahas pengajuan status keanggotaan Palestina di PBB, keamanan dan masalah-masalah lainnya," kata seorang diplomat yang tak bersedia disebut.
Sementara itu, upaya Palestina untuk diakui sebagai negara dan menjadi anggota penuh PBB mendapat dukungan luas.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kunjungan ke Mesir mengatakan, mengakui negara Palestina adalah kewajiban. "Mengakui negara Palestina bukan pilihan, tapi kewajiban," katanya di markas besar Liga Arab di Kairo pekan lalu.
Palestina siap mengajukan permintaan resmi menjadi anggota ke-194 PBB saat Majelis Umum memulai sidangnya pada 20 September, meskipun Amerika Serikat dan Israel menentangnya.